Just another free Blogger theme

Random Posts

blog tes ombak

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

JamoSiko

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Pengikut

Penayangan bulan lalu

Find Us On Facebook

Random Posts

Recent Posts

Video Of Day

Popular Posts

Jumat, 05 September 2025


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Pernahkah kita merenung, berapa banyak dosa yang keluar dari lisan kita? Kadang kita merasa aman karena tidak berzina, tidak mencuri, tidak membunuh, tetapi tanpa sadar lisan kita berghibah, berdusta, mencaci, atau menyakiti hati orang lain. Inilah yang diingatkan oleh para ulama sebagai dosa yang paling sering menjerumuskan manusia.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menegaskan bahwa lisan adalah nikmat sekaligus ujian besar. Banyak orang masuk surga karena lisannya yang selalu berzikir, tetapi tidak sedikit pula yang masuk neraka karena lisannya yang tak terjaga. Beliau menyebut ghibah, namimah (adu domba), dusta, dan ucapan sia-sia sebagai penyakit berbahaya dari lisan.

Allah Ta’ala berfirman:

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (QS. Qaf: 18)

Rasulullah ﷺ bersabda:

وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ

“Tidaklah manusia dilemparkan ke dalam neraka di atas wajah-wajah mereka, kecuali karena hasil dari lisan mereka.” (HR. Tirmidzi)

Para ulama menjelaskan bahwa lisan adalah cermin hati. Jika hati baik, lisannya akan dipenuhi kebaikan. Namun jika hati kotor, lisan pun akan penuh keburukan. Karena itu menjaga lisan sama artinya dengan menjaga hati.

Contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari, ada orang yang sibuk dengan ibadah sunnah, tetapi mudah mencela dan menyakiti tetangganya. Ada pula yang gemar menolong, tetapi suka menyebar gosip sehingga merusak hubungan orang lain. Semua ini menunjukkan betapa berbahayanya dosa lisan.

Tips Menjaga Lisan

  1. Perbanyak dzikir. Imam Al-Ghazali menjelaskan, lisan yang terbiasa dengan dzikir akan terjaga dari ucapan sia-sia.

  2. Diam bila tidak perlu bicara. Imam Syafi’i berkata, “Jika engkau ingin selamat, perbanyaklah diam, kecuali untuk kebaikan.”

  3. Pilih kata yang lembut. Ibnul Qayyim menegaskan, ucapan yang lembut bisa melembutkan hati dan menumbuhkan cinta.

  4. Jauhi majelis ghibah. Imam Nawawi menasihati, menjauhi lingkungan yang buruk adalah cara terbaik menjaga lisan.

  5. Ingat balasan akhirat. Ulama salaf selalu mengingatkan bahwa setiap kata akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.


Penutup

Jamaah yang dirahmati Allah, lisan adalah amanah besar. Mari kita isi lisan dengan dzikir, doa, dan ucapan yang baik, serta jauhi ghibah, fitnah, dan kata-kata kotor. Karena keselamatan seorang hamba banyak ditentukan oleh lisannya.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

📖 Rujukan: Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin
👉 Download Terjemah Ihya Ulumuddin :

Jilid I

Jilid II

Jilid III

Jilid IV

Jilid V

Jilid VI

Jilid VII

Jilid VIII

Jilid IX

Download Full


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments:

Posting Komentar